Kamis, 19 April 2018

Sistem Ekonomi Liberal

Power Point https://docs.google.com/presentation/d/e/2PACX-1vTS1l-A9mYMhBekRRw2OykLp_fLXxJwFhB6dwnoALTy8WWorrEwOd_HVMkWwlgmz0woWxQ5t3TQ_OTS/pub?start=true&loop=true&delayms=3000




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi dimana sebagian besar keputusan dalam perekonomian ditentukan oleh masing-masing individu, bukan lembaga atau organisasi bahkan pemerintah. Sistem ekonomi ini mencakup kebebasan dalam melakukan aktivitas ekonomi. Meskipun demikian, dasar dari setiap aktivitas ekonomi tetap pada ekonomi pasar dan menjunjung tinggi hak kepemilikan pribadi. Meskipun ekonomi liberalisme dapat mendukung peraturan pemerintah, sistem ini cenderung menentang intervensi pemerintah di pasar bebas dan persaingan. Namun sistem ini dapat menerima intervensi pemerintah dalam rangka menghapus monopoli yang dilakukan oleh pihak swasta, karena hal tersebut dianggap dapat membatasi kebebasan individu dalam membuat keputusan. Ketika ekonomi liberal menikmati pasar bebas oleh pemerintah, negara tetap menyediakan fasilitas publik.
Indeks Kebebasan Ekonomi 2015
Gambar diatas merupakan peta dunia negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal berdasarkan Indeks Kebebasan Ekonomi tahun 2015 yang dibuat oleh Wall Street Journal. Semakin hijau, semakin bebas (liberal). Semakin merah, semakin tidak bebas. Warna abu-abu berarti belum ada data.
Ekonomi liberal sering dikaitkan dengan dukungan terhadap pasar bebas dan kepemilikan pribadi atas aset dan modal. Proteksionisme bertentangan dengan ekonomi liberal karena dianggap tidak mendukung perdagangan bebas dan pasar terbuka. Secara historis, ekonomi liberal muncul sebagai tanggapan akan merkantilisme dan feodalisme. Ekonomi liberal juga dianggap bertentangan dengan ekonomi non-kapitalis, seperti sosialisme dan ekonomi terencana.

2.2 Sejarah Sistem Ekonomi Liberal
Teori dasar ekonomi liberal telah dikembangkan sejak awal abad ke-19 untuk melawan merkantilisme dan feodalisme. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Adam Smith yang menganjurkan agar pemerintah tidak terlalu mengintervensi pasar. Smith berpendapat bahwa jika semua orang dibiarkan melakukan kegiatan ekonominya sendiri dan bukan dikendalikan oleh negara, maka hasilnya akan menjadi harmonis dan lebih bermasyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan. Teori tersebut didukung oleh sistem ekonomi kapitalis pada akhir abad ke-18 dan runtuhnya sistem merkantilisme.

2.3 Ciri Negara Sistem Ekonomi Liberal
            Berikut adalah beberapa ciri-ciri sistem ekonomi liberal:
  1. Semua sumber produksi adalah milik masyarakat secara individu.
  2. Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.
  3. Setiap orang bebas memiliki barang (hak milik diakui), termasuk barang modal.
  4. Harga barang ditentukan oleh mekanisme pasar.
  5. Motif utama adalah mencari laba yang terpusat pada kepentingan individu.
  6. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
  7. Menerapkan sistem persaingan bebas.

2.4 Negara Yang Menerapkan Sistem Ekonomi Liberal
Amerika Serikat adalah negara yang dikenal sebagai penganut sistem ekonomi liberalisme. Berikut adalah daftar negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal (tidak ada pengurutan berdasarkan apapun):
  1. Amerika Serikat
  2. Argentina
  3. Bolivia
  4. Brasil
  5. Chili
  6. Kuba
  7. Kolombia
  8. Ekuador
  9. Honduras
  10. Kanada
  11. Meksiko
  12. Nikaragua
  13. Panama
  14. Paraguay
  15. Peru
  16. Uruguay
  17. Venezuela
  18. Albania
  19. Armenia
  20. Austria
  21. Belgia
  22. Bulgaria
  23. Kroasia
  24. Siprus
  25. Republik Ceko
  26. Denmark
  27. Estonia
  28. Finlandia
  29. Perancis
  30. Jerman
  31. Yunani
  32. Hungaria
  33. Islandia
  34. Italia
  35. Latvia
  36. Lithuania
  37. Luxembourg
  38. Makedonia
  39. Moldova
  40. Belanda
  41. Norwegia
  42. Polandia
  43. Portugal
  44. Romania
  45. Rusia
  46. Serbia Montenegro
  47. Slovakia
  48. Slovenia
  49. Spanyol
  50. Swedia
  51. Swiss
  52. Ukrania
  53. Britania Raya (Inggris)
  54. India
  55. Iran
  56. Israel
  57. Jepang
  58. Korea Selatan
  59. Filipina
  60. Taiwan
  61. Thailand
  62. Turki
  63. Australia
  64. Selandia Baru
  65. Mesir
  66. Senegal
  67. Afrika Selatan
Sedangkan negara-negara yang cenderung menganut sistem ekonomi liberal adalah (tidak diurutkan berdasarkan apapun):
  1. Bahama
  2. Republik Dominika
  3. Grenada
  4. Kosta Rika
  5. Puerto Riko
  6. Suriname
  7. Andorra
  8. Belarusia
  9. Bosnia-Herzegovina
  10. Georgia
  11. Irlandia
  12. San Marino
  13. Myanmar
  14. Kamboja
  15. Hong Kong
  16. Malaysia
  17. Singapura
  18. Aljazair
  19. Angola
  20. Benin
  21. Burkina Faso
  22. Cape Verde
  23. Pantai Gading
  24. Guinea Khatulistiwa
  25. Gambia
  26. Ghana
  27. Kenya
  28. Malawi
  29. Maroko
  30. Mozambik
  31. Seychelles
  32. Tanzania
  33. Tunisia
  34. Zambia
  35. Zimbabwe
  36. Republik Kongo
Indonesia sebenarnya secara tidak langsung menganut sistem ekonomi liberal. Pemerintah memberikan kebebasan kepada pihak asing untuk mengolah sumber daya alam Indonesia. Namun, penduduk yang berada di sekitar sumber daya alam tersebut hidup miskin. Hal ini terjadi karena negara belum mampu mengolah sumber daya alam yang ada.

2.5 Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Liberal
1. Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
2. Mendewakan hak milik pribadi dengan membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yang cocok untuk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.

2.6 Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal
Berikut adalah keunggulan dari sistem ekonomi liberal:
  1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi karena mereka tidak perlu menunggu komando pemerintah dan tidak lagi dibatasi pemerintah.
  2. Tingkat efisiensi dan efektifitas menjadi tinggi karena setiap tindakan ekonomi berdasarkan motif mencari keuntungan.
  3. Persaingan akan muncul sehingga mendorong kemajuan usaha.
  4. Barang yang dihasilkan cenderung bermutu tinggi untuk menghadapi persaingan yang ada.
  5. Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat.
  6. Setiap individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.

2.7 Kelemahan Sistem Ekonomi Liberal
Berikut adalah kelemahan dari sistem ekonomi liberal:
  1. Terjadi persaingan yang tidak sehat bila para pejabat melakukan korupsi.
  2. Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
  3. Sulit melakukan upaya pemerataan pendapatan dan kesejahteraan.
  4. Banyak terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
  5. Orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin.
  6. Hanya orang yang memiliki sumber daya saja yang bisa kaya, sedangkan yang tidak punya hanya bisa menjadi buruh.
  7. Terjadi eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan sehingga dapat mencemari lingkungan.
  8. Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.






DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada tanggal 14 Maret 2018 dari
 http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/10/sistem-ekonomi-liberal-artikel-lengkap.html

 

1 komentar:

  1. 2D Printing - silicone dab rig with titanium nail - TikTok
    Results 1 - 24 of 3000+ — "3D printing titanium razor allows you to make a plastic titanium vs ceramic razor for a titanium wedding band titanium pan 2D printers do not titanium max require batteries to be removed after each application.

    BalasHapus