BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Ekonomi
Liberal
Sistem ekonomi liberal adalah sistem
ekonomi dimana sebagian besar keputusan dalam perekonomian ditentukan oleh
masing-masing individu, bukan lembaga atau organisasi bahkan pemerintah. Sistem
ekonomi ini mencakup kebebasan dalam melakukan aktivitas
ekonomi. Meskipun demikian, dasar dari setiap aktivitas ekonomi tetap pada
ekonomi pasar dan menjunjung tinggi hak kepemilikan pribadi. Meskipun ekonomi
liberalisme dapat mendukung peraturan pemerintah, sistem ini cenderung
menentang intervensi pemerintah di pasar bebas dan persaingan. Namun sistem ini
dapat menerima intervensi pemerintah dalam rangka menghapus monopoli yang
dilakukan oleh pihak swasta, karena hal tersebut dianggap dapat membatasi
kebebasan individu dalam membuat keputusan. Ketika ekonomi liberal menikmati
pasar bebas oleh pemerintah, negara tetap menyediakan fasilitas publik.

Gambar diatas merupakan peta dunia negara-negara yang
menganut sistem ekonomi liberal berdasarkan Indeks Kebebasan Ekonomi tahun 2015
yang dibuat oleh Wall Street Journal. Semakin hijau, semakin bebas (liberal).
Semakin merah, semakin tidak bebas. Warna abu-abu berarti belum ada data.
Ekonomi liberal sering dikaitkan dengan dukungan
terhadap pasar bebas dan kepemilikan pribadi atas aset dan modal.
Proteksionisme bertentangan dengan ekonomi liberal karena dianggap tidak
mendukung perdagangan bebas dan pasar terbuka. Secara historis, ekonomi liberal
muncul sebagai tanggapan akan merkantilisme dan feodalisme. Ekonomi liberal
juga dianggap bertentangan dengan ekonomi non-kapitalis, seperti sosialisme dan
ekonomi terencana.
2.2 Sejarah Sistem Ekonomi Liberal
Teori dasar ekonomi liberal telah
dikembangkan sejak awal abad ke-19 untuk melawan merkantilisme dan feodalisme.
Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Adam Smith yang menganjurkan agar
pemerintah tidak terlalu mengintervensi pasar. Smith berpendapat bahwa jika
semua orang dibiarkan melakukan kegiatan ekonominya sendiri dan bukan
dikendalikan oleh negara, maka hasilnya akan menjadi harmonis dan lebih
bermasyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan. Teori tersebut didukung
oleh sistem ekonomi kapitalis pada akhir abad ke-18 dan runtuhnya sistem
merkantilisme.
2.3 Ciri Negara Sistem Ekonomi
Liberal
Berikut adalah beberapa ciri-ciri
sistem ekonomi liberal:
- Semua sumber produksi adalah milik masyarakat secara individu.
- Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.
- Setiap orang bebas memiliki barang (hak milik diakui), termasuk barang modal.
- Harga barang ditentukan oleh mekanisme pasar.
- Motif utama adalah mencari laba yang terpusat pada kepentingan individu.
- Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
- Menerapkan sistem persaingan bebas.
2.4 Negara Yang Menerapkan Sistem
Ekonomi Liberal
Amerika Serikat adalah negara yang
dikenal sebagai penganut sistem ekonomi liberalisme. Berikut adalah daftar
negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal (tidak ada pengurutan
berdasarkan apapun):
- Amerika Serikat
- Argentina
- Bolivia
- Brasil
- Chili
- Kuba
- Kolombia
- Ekuador
- Honduras
- Kanada
- Meksiko
- Nikaragua
- Panama
- Paraguay
- Peru
- Uruguay
- Venezuela
- Albania
- Armenia
- Austria
- Belgia
- Bulgaria
- Kroasia
- Siprus
- Republik Ceko
- Denmark
- Estonia
- Finlandia
- Perancis
- Jerman
- Yunani
- Hungaria
- Islandia
- Italia
- Latvia
- Lithuania
- Luxembourg
- Makedonia
- Moldova
- Belanda
- Norwegia
- Polandia
- Portugal
- Romania
- Rusia
- Serbia Montenegro
- Slovakia
- Slovenia
- Spanyol
- Swedia
- Swiss
- Ukrania
- Britania Raya (Inggris)
- India
- Iran
- Israel
- Jepang
- Korea Selatan
- Filipina
- Taiwan
- Thailand
- Turki
- Australia
- Selandia Baru
- Mesir
- Senegal
- Afrika Selatan
Sedangkan negara-negara yang cenderung menganut sistem
ekonomi liberal adalah (tidak diurutkan berdasarkan apapun):
- Bahama
- Republik Dominika
- Grenada
- Kosta Rika
- Puerto Riko
- Suriname
- Andorra
- Belarusia
- Bosnia-Herzegovina
- Georgia
- Irlandia
- San Marino
- Myanmar
- Kamboja
- Hong Kong
- Malaysia
- Singapura
- Aljazair
- Angola
- Benin
- Burkina Faso
- Cape Verde
- Pantai Gading
- Guinea Khatulistiwa
- Gambia
- Ghana
- Kenya
- Malawi
- Maroko
- Mozambik
- Seychelles
- Tanzania
- Tunisia
- Zambia
- Zimbabwe
- Republik Kongo
Indonesia sebenarnya secara tidak langsung menganut
sistem ekonomi liberal. Pemerintah memberikan kebebasan kepada pihak asing
untuk mengolah sumber daya alam Indonesia. Namun, penduduk yang berada di
sekitar sumber daya alam tersebut hidup miskin. Hal ini terjadi karena negara
belum mampu mengolah sumber daya alam yang ada.
2.5 Prinsip Dasar Sistem Ekonomi
Liberal
1. Mencari keuntungan dengan berbagai
cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang negara karena merusak
masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
2. Mendewakan hak milik pribadi dengan
membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan
potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada
yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yang cocok untuk
meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam
kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yang sangat diperlukan oleh
peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan.
2.6 Kelebihan Sistem Ekonomi
Liberal
Berikut adalah keunggulan dari
sistem ekonomi liberal:
- Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi karena mereka tidak perlu menunggu komando pemerintah dan tidak lagi dibatasi pemerintah.
- Tingkat efisiensi dan efektifitas menjadi tinggi karena setiap tindakan ekonomi berdasarkan motif mencari keuntungan.
- Persaingan akan muncul sehingga mendorong kemajuan usaha.
- Barang yang dihasilkan cenderung bermutu tinggi untuk menghadapi persaingan yang ada.
- Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat.
- Setiap individu bebas memilih lapangan pekerjaan dan bidang usaha sendiri.
2.7 Kelemahan Sistem Ekonomi
Liberal
Berikut adalah kelemahan dari sistem ekonomi liberal:
- Terjadi persaingan yang tidak sehat bila para pejabat melakukan korupsi.
- Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
- Sulit melakukan upaya pemerataan pendapatan dan kesejahteraan.
- Banyak terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
- Orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin.
- Hanya orang yang memiliki sumber daya saja yang bisa kaya, sedangkan yang tidak punya hanya bisa menjadi buruh.
- Terjadi eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan sehingga dapat mencemari lingkungan.
- Kebebasan mudah disalahgunakan oleh yang kuat untuk memeras pihak yang lemah.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada tanggal 14 Maret 2018 dari
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2015/10/sistem-ekonomi-liberal-artikel-lengkap.html
2D Printing - silicone dab rig with titanium nail - TikTok
BalasHapusResults 1 - 24 of 3000+ — "3D printing titanium razor allows you to make a plastic titanium vs ceramic razor for a titanium wedding band titanium pan 2D printers do not titanium max require batteries to be removed after each application.